JIWA JUGA BUTUH MAKAN

Tersadarku putaran waktu kembali ketitik NOL. Lama perjalanan dalam kehidupanku terlalu banyak jejak kotor yang tertinggal menjadi sosok raksasa menjelma dalam kegelisahan jiwaku. batinku kerontang, kosong dan hampa, hingga aku tidak pernah menyadari jika hidup itu mempunyai arti dan harus berarti bagi kehidupan alam semesta ini. 

saat menulis ini, aku dalam keadaan yang luar biasa kacau. seakan beban bertumpuk dan masalah beraduk menjadi sekumpulan beton yang menindih kepalaku. 

Aku hanya ingin memulainya sekali lagi, dengan suasana baru. Banyak hal yang sudah aku dapatkan, aku pahami serta aku rasakan. Terkadang ingin mentertawakan diri sendiri ketika mengingat kedunguan yang sering aku lakukan dengan sadar. Semua berawal dari ketidak berkahan dalam hidup. “Ya” keberkahan, sebuah anugrah dari Allah yang tidak berwujud namun berdampak luar biasa bagi sebuah kehidupan. Bagiku keberkahan itu akan berasa dari sebuah perasaan tenang dalam kalbu. Tidak perduli bagaimanpun keadaannya. Dari ketenangan itu aku bisa merasakan sebuah keluasan berfikir dan aku merasa berada disebuah hamparan padang rumput hijau yang lapang dan luas. Dari sebuah keberkahan tercipta kebahagiaan dalam hidup saat ini dan tentu saja berharap turut juga kedalam kehidupan setelah mati.

 

Aku mulai merencanakan dan melakukan hal-hal yang menurut keyakinanku akan menjadi teman di alam kuburku. Hatiku mulai menerima setiap nasehat dan peringatan dari beberapa orang-orang mulia akan ilmu dan ahklaknya. Aku mulai merasakan syukur yang luar biasa dengan sebuah kesempatan ini. Sebuah kesempatan yang tidak semua orang mendapatkannya. “ya” kesempatan itu bernama hidayah.

Astagfirullahalaazim

Banyak hal yang aku sendiri merasakan ketidak nyamanan disini. Berbanding 180° dari suasana sebulan yang lalu. Entah ini hanya perasaan ku atau memang keadaan yang semakin kacau.

Aku hanya beristigfar dan mengembuskan nafas jika mengingat segala masa lalu yang mungkin mengakibatkan suasana ini tercipta. Semua berjalan begitu saja, tanpa terencana dan terniatkan. Aku hanya mengikuti arus, meskipun akhirnya aku yang terbentur. Namun aku bersyukur karena dengan ini aku jadi tahu dan paham setiap karakter sejawat yang menurutku dapat menjadi sebuah pelajaran, bahwa bersikap biasa saja jauh lebih baik.

Aku berharap tetaplah menjadi baik, meskipun sekitarku menjahatiku. Karena aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, meskipun aku tidak pernah disukai. Tetaplah baik, jangan menjadi jahat hanya karena dijahati. Aku beruntung mereka yang hilang, bukan Allah yang pergi dari hatiku. Ketidak nyamanan ini berkah buatku, dari keadaan ini aku jadi merasa sedang disayangi Allah. Dia selalu memintaku tuk menyebut namaNya, seakan rindu. Aku makin merasa hina dihadapanNya.

Hari ini dan selanjutnya aku hanya akan menanti dan merasakan keajaiban-keajaiban yang Allah berikan dalam kehidupanku. Rasa bersyukur mulai aku kedepankan dari pada mengeluh dengan hal yang tidak seharusya dikeluhkan. Semua berjalan sesuai takdirnya, sesuai rencanaNya, aku,kamu dan kita akan tetap melaluinya, meskipun diam atau berihktiar.

 

 

Alhamdulillahirabbilalamin

Shollolahualamuhammad



Komentar

Postingan Populer